Pemerintah Senegal Minati Kereta Api Buatan INKA

Rangkaian kereta buatan INKA untuk Bangladesh saat diinspeksi

[28/2]
– Produk kereta api buatan badan usaha milik negara, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA kini semakin diminati. Tahun lalu, INKA telah mengekspor 150 kereta ke Bangladesh. Di tahun ini, pemerintah Senegal jajaki kemungkinan pembelian armada kereta api buatan satu-satunya perusahaan manufaktur kereta api di Indonesia ini.

Penjajakan ini sejalan dengan rencana pembangunan jalur kereta api ekspres regional yang menghubungkan kota Dakar dengan Bandara Internasional Blaise Diagne di  Diamniado dengan jarak 54 km yang akan ditempuh dalam waktu 50 menit, juga jalur kereta api regional Dakar-Tambacounda dan Dakar-Saint Louis dengan total jarak 750 km. Penjajakan ini tertuang saat pertemuan antara menteri Senegal, Mansour Kane dengan Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran.

Seluruh proyek perkeretaapian dengan rencana pengadaan sarana ini akan menggunakan skema pengadaan dari Bank Exim. Bila skema pendanaan sesuai prinsip, Pemerintah Senegal akan mengirimkan delegasi ke Indonesia pada bulan Maret mendatang untuk mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dan merealisasikan kerjasama.

Senegal memiliki jaringan perkeretaapian sepanjang 907 km dengan sistem meter gauge (1000 mm), yang dulunya dioperasikan oleh Transrail. Jaringan rel kereta pertama dibuka pada tahun 1885, menghubungkan kota Dakar dengan kota Saint Louis, yang pada saat ini sudah tidak beroperasi sejak tahun 2003. Selain itu, terdapat juga jaringan internasional Dakar-Niger sepanjang 1287 km di mana 614 km di antaranya berada di wilayah negara Mali, menghubungkan Dakar dengan Koulikoro di Mali yang dibuka pada tanggal 1 Januari 1924 dan berhenti beroperasi tahun 2010. Satu-satunya jaringan kereta api yang beroperasi adalah jaringan Petit train de banlieue, menghubungkan Dakar dan Thies sejauh 80 km.

Sedangkan INKA yang berdiri sejak tahun 1981 telah mengekspor berbagai produk perkeretaapian ke luar negeri, di antaranya Malaysia, Australia, Thailand, dan Bangladesh. INKA sendiri saat ini sedang menggarap rangkaian kereta rel diesel dengan transmisi elektrik (KRDE) yang akan diekspor ke Sri Lanka.

RED | MPSCLFJRN

—————–

Terima kasih sudah mempercayakan kami sebagai referensi berita perkeretaapian Anda. Dengan misi sebagai media perkeretaapian yang independen dan faktual, RE Digest hingga saat ini beroperasi dengan biaya pribadi dari masing-masing Tim REDaksi.

Oleh karena itu, kami meminta sedikit bantuan: hanya dengan Rp 5000 tiap bulannya, Anda sudah membantu kami untuk tetap beroperasi dan menjadi lebih baik. Sampaikan dukungan dan donasi Anda melalui link Trakteer kami di bawah ini.

donasi Trakteer

Muhammad Pascal Fajrin

A kid from yesterday, today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.