Pada tanggal 25 November 2015 telah dilakukan ujicoba lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok sepanjang kurang lebih 8 kilometer dengan menggunakan KRL. Rangkaian KRL yang digunakan adalah KRL i9000 (KfW) dengan formasi 4 kereta.
Rangkaian KLB memasuki Stasiun Depok
Jalur ini merupakan jalur yang cukup bersejarah dikarenakan banyaknya kepala preman dan kriminal yang menguasai daerah ini sejak jaman Belanda jalur ini menghubungkan 2 stasiun terbesar dan termegah di Jakarta.
Rute yang sangat pendek sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki yang sudah cukup lama mati ini hanya terdiri dari 4 stasiun, yaitu:
Jakarta Kota <-> Kampung Bandan (atas) <-> Ancol <-> Tanjung Priok
KLB percobaan persiapan melintas Kampung Bandan Atas
Sedianya KLB ini dijadwalkan berangkat pada sekitar pukul 10-11 pagi dari Stasiun Depok, namun karena suatu hal KLB ini molor 30 menit dari jadwal. KLB percobaan tidak langsung melewati jalur layang antara Cikini-Jayakarta untuk mencapai Jakarta Kota, namun memutar melalui Tanah Abang-Duri-Angke-Kampung Bandan.
“1234 – UJI”
KLB berangkat dari Jakarta Kota juga cukup terlambat dari jadwal seharusnya. Di perjalanan menuju Tanjung Priok banyak sekali halangan dan rintangan seperti di acara game show yang harus dilalui oleh KLB. Sehingga perjalanan 8 kilometer yang seharusnya bisa dicapai dalam 15-20 menit molor hingga 1 jam.
Petugas dari Kereta Api sendiri aktif mensosialisasikan bahwa jalur ini sebentar lagi aktif sehingga para warga harus segera mengusir diri menuju tempat yang lebih baik segera bersiap-siap dan mendukung pengoperasian jalur ini.
まもなく、ジャカルタコタ、ジャカルタコタ駅
KLB kembali menuju Depok di sela-sela jam sibuk dikarenakan sudah masuk jam pulang kerja, sehingga kru KLB harus menghadapi amukan penumpang kemungkinan KLB sampai di Depok di saat matahari sudah turun ke peraduan.
Oh iya, target dari Kereta Api sendiri, pada awal Desember ini jalur Tanjung Priok akan difungsikan kembali. Kita tunggu saja ulat besi kembali merayapi jalur ini.
RE Digest | Photos by AnJar
—————–
Terima kasih sudah mempercayakan kami sebagai referensi berita perkeretaapian Anda. Dengan misi sebagai media perkeretaapian yang independen dan faktual, RE Digest hingga saat ini beroperasi dengan biaya pribadi dari masing-masing Tim REDaksi.
Oleh karena itu, kami meminta sedikit bantuan: hanya dengan Rp 5000 tiap bulannya, Anda sudah membantu kami untuk tetap beroperasi dan menjadi lebih baik. Sampaikan dukungan dan donasi Anda melalui link Trakteer kami di bawah ini.
donasi Trakteer